Tuesday, June 13

Choice and Uncertainty of Life

Tiap pagi aku bangun dan berkata pada diriku, aku punya dua pilihan hari ini. Aku dapat memilih untuk ada di dalam suasana yang baik atau memilih dalam suasana yang jelek. Aku selalu memilih dalam suasana yang baik. Tiap kali sesuatu terjadi, aku dapat memilih untuk menjadi korban atau aku belajar dari kejadian itu. Aku selalu memilih belajar dari hal itu, aku selalu memilih sisi positifnya.

Tetapi tidak selalu semudah itu, hidup adalah sebuah pilihan. setiap keadaan adalah sebuah pilihan. Kamu memilih bagaimana bereaksi terhadap semua keadaan. Kamu memilih bagaimana orang-orang di sekelilingmu terpengaruh oleh keadaanmu. Kamu memilih untuk ada dalam keadaan yang baik atau buruk. Itu adalah pilihanmu, bagaimana kamu hidup.

Hidup itu seperti berjudi, dan kau harus siaga untuk memilih semua opsi dalam hidupmu. Namun dalam hidup ini, aku akan menyikapinya dengan memilih sesuatu yang berani saya pertanggung- jawabkan dan bukan yang menimbulkan kerunyaman, sehingga aku tetap menjadi diriku.

Akan tetapi pertanyaan selanjutnya adalah apakah benar pilihan tersebut adalah yang terbaik dan paling benar, untuk saat itu mungkin iya, bisakah kita memastikan dimasa depan pilihan tersebut masih yang terbaik sehingga tidak akan ada penyesalan dikemudian?? Ketidakpastian, hampir semua orang membutuhkan kepastian dalam hidupnya, akan tetapi dalam mencari kepastian tersebut, seringkali orang merasa tertekan oleh kekhawatirannya akan tercapainya kepastian yang diinginkannya. Menurut salahsatu hasil penelitian, dalam membuat sebuah perencanaan, hal yang dipikirkan oleh perencana adalah 80 % nya perasaan kekhawatiran tidak tercapainya hasil yang diinginkan.

Akankah kita ingin selalu dibayangi kekhawatiran selama hidup kita?? Ini juga merupakan pilihan. Agar kita bisa dengan tenang dalam menghadapi ketidakpastian dalam hidup, ada beberapa hal yang disarankan oleh banyak orang, adalah (1) kepasrahan dalam menjalani ketidakpastian hidup, (2) fokus dan fleksibel, karena bukan tujuan akhir yang kita cari, tetapi perjalanan untuk mencapai tujuan tersebut yang lebih penting dan jika kita terlalu fokus pada tujuan akhir, seringkali kita melewatkan hal-hal yang terjadi disekitarnya padahal itu penting, (3) waspadalah terhadap apa yang telah kita ketahui karena bisa jadi apa yang kita ketahui tersebut kurang lengkap atau kadaluarsa.

Destiny is not a matter of chance, it is a matter of choice.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home